.quickedit{ display:none; }

Senin, 14 Februari 2011

distorsi otak berantakan

kembalilah pada satu masa saat kau mulai mengingat kembali tentang cerita yang sudah kau buat. bukan untuk mengingat atau menghafalnya, tapi untuk tersenyum kepada cerita-cerita itu. hidup tak selalu harus berjalan normal pada saat ingin mulai memperjuangkan sesuatu yang nyata. bukan molekul fatamorgana dalam lapisan otak yang tak tersentuh. raih jalanmu kembali untuk mengerti apa itu perjuangan. tentu perjuangan yang pantas.

ada hal yang pantas dan tak pantas di lakukan di dunia ini. itu tergantung dirimu memilih mana yang kau anggap pantas lagi. karena hidup ini selalu menjadi pilihan kawan. jangan pernah berbasa-basi dalam mengambil sikap saat kau sudah berdiri di ujung jurang. kita terus bertambah tua dan semakin dekat dengan kematian. itu juga menjadi pilihan kita. mati secara normal atau mati dengan tidak normal, bukan tidak normal dengan cara mengakhiri hidup dengan brutal..tapi tidak normal menjalani hidup karena jalan hidup yang orang anggap tidak biasa.

secarik kertas sudah kau coret kan tinta kawan, entah itu berwarna apapun, itu pilihan...sebaiknya kau selesaikan walau ujung dari coretan itu buruk atau baik..itu kembali lagi sebuah pilihan..kertas itu tak akan protes padamu walau kau tiduri dia dengan nafsu biadab, walau kau pukul dia dengan tinju yang paling keras, walau kau nodai dia dengan spermamu..
kertas ini dekat denganmu bahkan dalam aliran darah dan otakmu.

seberapa besar kekuatan yang kau punya untuk mengangkat senjatamu, itu yang di pertaruhkan di sini..

siapa dia ?
dia bisa berfikir kau sebaik dan seburuk apa, tapi itu tergantung bagaimana kau memberi sentuhan padanya.. dunia ini tidak pernah memebrimu jalan apapun, takdir itu tak pernah mengharapkan kau mengikutinya. tapi semangatmu yang membentuk gumpalan untuk menentukan nasibmu satu detik berikutnya.

"apa yg kaulakukan dalam hidup akan menajdi tak penting, namun yang terpenting adalah bahwa kamu melakukannya..
karna tak ada orang lain yang akan melakukannya"..seperti saat seseorang masuk kedalam kehidupanmu..tapi setengah dari dirimu berkata "saya belum siap"
tapi sebagian lagi berkata " jadikan dia milikmu selamanya"

"jangan hitung seberapa besar kau menerima sesuatu darinya, tapi hitung seberapa banyak yang kau berikan kepadanya" ( ini hukum mutlak)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar