ketakutan,
kau selalu coba menghampiri
tak kenal lelah kau meniduri
sampai nantinya kau mati
ketakutan,
kau selalu datang
dengan atau tanpa terangsang
menjadikan diriku terbelakang
ketakutan,
kau berfikir aku akan jatuh
layaknya gemuruh
yang beradu peluh
wahai ketakutan,
kini aku menantang mu
berjibaku untuk merebut mu
bukan menjadikan alas
tapi menjadikan mu ruas
yang wajib ku bentuk dengan kuas
yang aku gunakan jika aku tak pantas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar